
Yogyakarta, 23 April 2025 β Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali menggelar Wisuda Program Pascasarjana Periode III Tahun Akademik 2024/2025 pada Rabu (23/4). Dalam momen tersebut, sebanyak 1.445 wisudawan berhasil diluluskan dari berbagai jenjang pendidikan, yang terdiri atas lulusan Magister, Spesialis, Subspesialis, dan Doktor. Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan bahagia atas capaian para lulusan. Ia mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati, serta mengingatkan bahwa keberhasilan akademik ini merupakan tonggak awal untuk berkontribusi secara nyata di tengah masyarakat. Pendidikan, menurutnya, adalah kunci untuk membuka peluang yang lebih luas, dan UGM terus berkomitmen mencetak lulusan yang unggul, tangguh, serta berintegritas.
Salah satu kontribusi penting dalam wisuda kali ini datang dari Sekolah Pascasarjana UGM, khususnya Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Minat Studi Magister Ekonomi Islam, yang turut meluluskan empat orang wisudawan. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya berhasil meraih predikat cumlaude, yaitu Fina Salsabila dan Ishlahuddin. Keberhasilan ini menjadi motivasi tidak hanya bagi rekan-rekan seangkatan, tetapi juga bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan aktif menyiapkan diri menghadapi tantangan di dunia kerja dan masyarakat. Kualitas lulusan UGM yang tersebar di berbagai sektor strategis seperti pendidikan, pemerintahan, bisnis, dan industri merupakan bukti nyata peran universitas ini dalam mencetak sumber daya manusia yang mampu membawa perubahan.
Capaian akademik ini juga mencerminkan kontribusi UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi, UGM turut mendukung SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas. Di sisi lain, dengan melahirkan lulusan yang siap bersaing di dunia profesional, UGM turut mendorong terwujudnya SDG 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Secara khusus, melalui program Magister Ekonomi Islam yang berbasis nilai-nilai keadilan dan etika, universitas ini juga mendukung SDG 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya soal pencapaian individu, tetapi juga bagian dari komitmen global dalam membangun dunia yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Salah satu lulusan dari Magister Minat Studi Ekonomi Islam, Rifan Madani, menyampaikan harapannya agar ilmu yang diperoleh selama masa studi tidak hanya berhenti sebagai pengetahuan, tetapi dapat diamalkan dan dibagikan untuk memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat. Menurutnya, proses pembelajaran yang ia jalani telah memperkuat keyakinan akan pentingnya peran ekonomi Islam dalam menjawab tantangan sosial dan ekonomi di era modern. Hal serupa juga disampaikan oleh Fina Salsabila, wisudawati peraih predikat cumlaude, yang merasa bersyukur telah mendapatkan pengalaman belajar yang berharga selama lebih dari dua tahun di Sekolah Pascasarjana UGM. Ia menjelaskan bahwa perkuliahan yang dijalani tidak hanya memperkaya pemahaman teoretis, tetapi juga melatih kemampuan praktis dalam menganalisis dan mengembangkan solusi ekonomi berbasis syariah. Semua pengalaman tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari peran besar para dosen dan rekan-rekan mahasiswa yang senantiasa memberikan dukungan dan kolaborasi dalam proses belajar.
Dengan semangat untuk terus berkembang dan memberi kontribusi positif bagi masyarakat, para lulusan Pascasarjana UGM diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan semangat keberlanjutan. Pendidikan di UGM tidak hanya mencetak lulusan dengan gelar, tetapi juga membentuk pribadi yang siap menghadapi tantangan global dan mampu menjadi bagian dari solusi dalam pembangunan bangsa dan dunia yang lebih adil, berdaya saing, dan berkelanjutan.