Meskipun saat ini sulit untuk menunjukkan contoh negara-negara yang sepenuhnya menerapkan sistem ekonomi Islam, tetapi pengaruh Islam terhadap perekonomian jelas tak dapat dinafikan. Bukan hanya di negara-negara di mana muslim adalah mayoritas, melainkan juga di negara-negara lain di mana muslim adalah minoritas.
Terlepas dari berbagai inkonsistensi yang pernah terjadi dalam pelaksanaannya, ajaran-ajaran Islam tentang pentingnya kejujuran, etos kerja tinggi dan tanggung jawab telah mewarnai kehidupan ekonomi muslim selama lebih dari lima belas abad. Begitu juga, ajaran-ajaran Islam tentang pentingnya berbagi dan saling tolong-menolong. Wakaf merupakan salah satu institusi filantropi paling tua dalam sejarah manusia modern, sedangkan zakat adalah satu-satunya skema redistribusi yang kuat bertahan di tengah perubahan sistem dan kebijakan fiskal. Selanjutnya, dalam beberapa dekade terakhir, ajaran-ajaran Islam tentang keharaman riba, gharar dan maysir telah menginspirasi perkembangan industri keuangan syariah. Bermula dari sebuah eksperimen bank desa di Mesir pada tahun 1960-an, kini industri keuangan syariah telah berubah menjadi industri besar dengan jejaring yang luas dan tersebar hingga ke lebih dari 75 negara di lima benua.
Begitu pula, ajaran-ajaran Islam tentang keharaman alkohol, babi, bangkai dan darah juga telah menginspirasi perkembangan industri halal global. Tidak hanya produk-produk pangan, industri halal kini juga mencakup produk-produk farmasi, produk-produk kosmetik dan perawatan personal, produk-produk pariwisata dan produk-produk hospitality.
Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin, Universitas Gadjah Mada menawarkan program-program yang terkait dengan hubungan dua arah antara Islam dan kondisi perekonomian melalui dua program yaitu:
- Program Studi S3 Agama dan Lintas Budaya, Minat Studi Ekonomi Islam dan Industri Halal (atau yang secara singkat disebut sebagai Program S3 Minat Studi Ekonomi Islam dan Industri Halal).
- Program Studi S2 Agama dan Lintas Budaya, Minat Studi Ekonomi Islam (atau yang secara singkat disebut sebagai Program S2 Minat Studi Ekonomi Islam dan Industri Halal).
Program-program tersebut bersifat lintas disiplin dan melibatkan para pakar dari berbagai bidang ilmu berbeda. Di antaranya adalah kajian Islam, filsafat, ilmu budaya, ilmu ekonomi, manajemen, akuntansi dan sejumlah ilmu sains, seperti peternakan, teknologi pertanian dan farmasi.