
Magelang, 29 Januari 2025 — Tim hibah pengabdian kepada masyarakat dari Program Studi Magister Agama dan Lintas Budaya, minat Studi Ekonomi Islam Universitas Gadjah Mada (UGM), melaksanakan kegiatan pendampingan kepada unit usaha Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu (PM3) yang berlokasi di Dusun Windusajan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pemberdayaan pesantren dalam mengembangkan potensi lokal menuju kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.
Pendampingan yang dilakukan difokuskan pada penguatan unit usaha pesantren, yakni Janissary Coffee dan Homestay, yang dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan mandiri sekaligus sebagai sarana pembelajaran kewirausahaan bagi para santri. Ketua tim, Pak Nanung Danar Dono, menekankan pentingnya inovasi dan pengelolaan bisnis yang strategis agar kedua unit usaha ini dapat berkembang secara berkelanjutan.
Beberapa rekomendasi yang diberikan tim hibah antara lain adalah peningkatan aksesibilitas dengan menyediakan papan petunjuk yang jelas untuk lokasi penting seperti toilet, mushola, kafe, dan homestay. Hal ini bertujuan untuk mempermudah navigasi pengunjung dan meningkatkan daya tarik wisata. Selain itu, penyediaan menu dalam bentuk cetak di setiap meja serta pemanfaatan QR code di area barista direkomendasikan untuk mempercepat proses pemesanan dan meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Tim juga menyarankan kolaborasi dengan agen travel agar unit usaha PM3 dapat dipromosikan sebagai bagian dari paket wisata lokal. Strategi pemasaran digital turut menjadi perhatian, termasuk penguatan identitas visual Janissary Coffee, penyusunan konten media sosial secara strategis, serta peningkatan interaksi dengan audiens melalui fitur-fitur seperti Instagram Stories dan tanggapan cepat terhadap komentar.
Integrasi antara strategi pemasaran online dan offline menjadi salah satu poin penting. Misalnya, pemasangan QR code di area kafe yang langsung terhubung ke akun media sosial, serta penggunaan tagar populer untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Untuk layanan homestay, tim merekomendasikan penggunaan platform digital dalam proses reservasi, seperti mencantumkan tautan pemesanan atau nomor WhatsApp pada media sosial. Selain itu, inisiatif program ulasan Google dengan imbalan promosi atau diskon bagi pelanggan yang memberikan testimoni positif juga diusulkan sebagai langkah meningkatkan reputasi dan visibilitas daring.
Perwakilan dari PM3, Ustadz Miran Alghazi, menyambut antusias rekomendasi tersebut. Ia menyampaikan bahwa kunjungan tim hibah membawa semangat baru dalam pengembangan Janissary Coffee dan Homestay, yang tak hanya berperan sebagai unit usaha tetapi juga sebagai wadah pembelajaran praktis bagi para santri dalam membangun semangat kewirausahaan.
“Café dan homestay ini bukan sekadar sarana ekonomi, tetapi juga menjadi laboratorium hidup bagi para santri dalam mengasah minat dan bakat mereka. Dalam jangka panjang, kami berharap ini akan memperkuat kemandirian ekonomi PM3,” ujarnya.
Program pendampingan ini sejalan dengan upaya UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan tujuan ke-8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis nilai, diharapkan PM3 dapat menjadi model pemberdayaan ekonomi pesantren yang inklusif dan berkelanjutan.